Polemik Gaji Guru Honorer Untuk Hidupi Keluarga

Assalamualaikum Warahmatullahi  Wabarokatuh.
Polemik gaji guru honorer yang secara matematika rasional sangatlah tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bayangkan saja, gaji guru tetap non-pns di wonosobo rata-rata hanya dibayar Rp400.000,00 itupun bagi guru yang sudah mengabdi bertahun-tahun lamanya.

Sarman, salah seorang guru tetap non-pns yang mengabdi di salah satu lembaga pendidikan di wonosobo mengaku dibayar Rp350,000,00 dalam sebulan, padalah ia harus menghidupi keluarga dengan seorang anak. Pak Sarman sudah lebih dari 10 tahun mengabdikan dirinya sebagai guru/ pendidik. "Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari, meski harus di cukup-cukupkan."tandasnya.

"Jika kita menolong agama Allah, pasti Allah akan menolong kita." prinsip Pak Sarman ini menjadi motivasi kuat untuk dia tetap bertahan sebagai guru honorer. Harapan yang tak kunjung datang selama ini adalah adanya pengangkatan CPNS bagi dirinya.

Setelah mengajar ia mengisi hari-harinya pergi ke ladang untuk menambah penghasilanya, walau tak seberapa tetap ia syukuri.

Melihat realita di atas , apakah bisa seorang guru dengan bayaran yang cukup minim fokus dengan kegiatan belajar mengajarnya ? Selain memikirkan anak didiknya, ia juga harus memikirkan ekonomi keluarganya.
Padahal realita di lapangan kegiatan sosial masyarakatpun tidak lepas dari pendanaan, misalnya kondangan, tengok bayi, tengok orang sakit , iuran kebersihan, bayar listrik dan masih banyak lagi kegiatan sosial kemasyarakatan lainya.
Guru seperti inilah yang pantas mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa.

Semoga pemerintah selalu memperhatikan kesejahteraan guru, terutama bagi guru honorer.  Kita tahu bahwa guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia, ikut berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Esensi sebenarnya di dunia ini hanya ada 2 pekerjaan yaitu guru dan bukan guru.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.