Sekolah Libur 14 Hari, Untuk Apa dan Kenapa ?
Monday, March 16, 2020
Dampak virus Covid-19/ corona sangatlah terasa, tidak hanya di perekonomian tapi juga terhadap pendidikan juga sangat terasa sekali dampaknya.
Tanggal 16 Maret 2020 Kementerian Agama Republik Indonesia Provinsi Jawa Tengah mengeluarkan surat edaran yang isinya yaitu menunda atau menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar yang ada di madrasah/sekolah sebagai tindakan antisipasi pencegahan inveksi Covid-19 di lingkungan Kementerian Agama.
Jadwal pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS), Try Out, dan Ujian Madrasah yang telah disusun rapi seketika berantakan, karena ditunda sampai batas waktu minimal 2 minggu dan maksimal belum ditentukan. Ini membuat siswa bingung, guru juga bingung, bingung bercampur rasa takut tentunya.
Bagaimana tidak takut, virus Covid-19 ini sangatlah cepat menular.
Lalu kenapa Kemenag menghimbau untuk merumahkan sementara siswa-siswi di madrasah ? Begini penjelasanya .
Kebanyakan siswa-siswa akan merasa senang bahwa sekolah libur 14 hari, orang tua pun banyak yang kurang memahami mengapa 14 hari libur dan untuk apa.
14 hari itu sangat penting dan harus disertai dengan tindakan kepatuhan, 14 hari itu dapat mencegah/menghentikan laju penularan Covid-19, 14 hari itu dapat menyelamatkan ribuan orang, mengapa ?
Ketika seseorang kontak dengan apapun yang bisa menginfeksinya dengan Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal jika tidak terjadi apa-apa maka orang itu aman.
Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari tersebut.
Semisal begini, seorang anak mulai libur 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk hari ke 15, ternyata anak ini dan orangtuanya menggunakan waktu libur untuk jalan-jalan, mengunjungi kumpulan orang atau ketempat saudara, ke tempat-tempat ramai, dan sebagainya. Seandainya dia jalan-jalan di hari ke 10 dan tertular Covid-19 ditempat yang ia kunjungi mungkin pada hari ke 14/15 belum ada tanda-tanda dia sakit tetapi dia sudah membawa Covid-19 ditubuhnya dan berpotensi menularkan. Maka libur selama 14 hari itu tidak ada gunanya, penularan juga terdadi di madrasah/sekolah, efek domino akan terus berlangsung rantai penularan tidak terputus.
Untuk itu semua orang harus bekerja sama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal-hal yang sangat perlu.
Waktu 14 hari itu berguna untuk saling pantau, jika ada seseorang yang menunjukan gejala-gejala Covid-19 bisa ditangani dan penularanya stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dengan orang lain selama 14 hari itu.
Mohon share artikel ini kepada orang lain, supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19, jika tidak maka 14 hari liburpun percuma, 14 tahun pun tidak bisa stop penularan.