Soal Pretes PPG Materi Perkembangan Peserta Didik 2021
Berikut adalah contoh soal pretes PPG materi Perkembangan Peserta Didik 2021
1. Pemecahan masalah tidak dapat dilepaskan dari keterampilan berpikir kritis karena keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan fundamental dalam memecahkan masalah. Berikut ini yang sesuai dengan urutan langkah metode pemecahan masalah adalah ....
2. Anak-anak sejak lahir telah memperoleh perhatian yang baik dari orang tua mereka, tentu saat mereka memasuki usia sekolah, para guru berkewajiban memberi perhatian dan bimbingan kepada anak-anak tersebut. Hal ini meniscayakan bagi guru untuk selalu memperhatikan berbagai aspek perkembangan peserta didiknya. Perkembangan peserta didik pada masa awal memiliki beragam ketrampilan fisik yang harus terus dilatih, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. tanggung jawab ini membutuhkan perhatian yang baik, terutama berkaitan dengan perkembangan fisik psikomotorik peserta didik. Dua hal yang menjadi fokus latihan perkembangan motorik peserta didik adalah ....
3. Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat,” ungkapan umum ini menekankan pentingnya merawat fisik motorik dengan memberi asupan gizi yang seimbang. Selain itu, memerlukan latihan-latihan yang dapat meningkatkan ketrampilan motorik dan kesehatan fisik mereka. Guru juga dituntut untuk memperhatikan hal tersebut, dengan cara mendorong sekolah menyediakan kantin sehat bagi warganya. Perkembangan motorik yang baik akan mampu meningkatkan perkembangan fisik peserta didik, yang terdiri dari:
4. Secara fisik, terdapat perbedaan antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Perbedaan itu sudah mulai terlihat sejak lahir hingga usia dewasa. Kemampuan guru untuk menempatkan perbedaan itu dengan memperhatikan perkembangan motorik peserta didiknya, menjadi bagian dari strategi pembelajaran guna mengefektifkan dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik mereka. Perkembangan motorik dari masa ke masa tentu berbeda dan cenderung meningkat, sehingga antara lompatan anak-anak di usia empat dan lima juga mengalami perbedaan, yaitu....
5. Salah satu tujuan pendidikan Islam adalah pendidikan akal (al-ahdaf al-aqliyah) yang mengarah pada perkembangan inteligensi. Dengan demikian, pendidikan berguna untuk mengarahkan manusia sebagai individu untuk dapat menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya. Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap. Seorang anak tidak dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan cara belajar secara aktif di lingkungan sekolah. pada usia 7-11 tahun anak sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi, kemampuan pada usia ini oleh Peaget disebut sebagai....
6. Kognitif adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. Pada tahap operasional formal, Piaget menggarisbawahi bahwa anak-anak telah dapat berpikir tingkat tinggi, seperti berpikir secara deduktif, induktif, menganalisis, mensintesis, mampu berpikir secara abstrak dan secara reflektif, serta mampu memecahkan berbagai masalah. Tahap ini terjadi pada usia ...
7. Berbeda dengan Piaget, perkembangan kognitif menurut Vygotsky lebih menekankan pada konsep sosiokultural, yaitu konteks sosial dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar anak. Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat di sekolah atau dari guru saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah dipelajari di sekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya dengan baik, misalnya di masyarakat. Salah satu aspek perkembangan kognitif yang sangat penting bagi proses belajar peserta didik di sekolah yaitu keterampilan kognitif, yakni suatu kemampuan dalam
8. Pondasi perkembangan psikososial mencakup emosi dan pengalaman awal anak bersama dengan orang tua. Anak memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan sebagai makhluk sosial ini telah aktif dikembangkan anak sejak lahir, dan pada usia 6 bulan anak telah mampu mengenal ibu dan anggota keluarga yang sering berinteraksi dengannya. Pada tahap ini pula, anak mulai mampu membedakan sinyal- sinyal ekspresi sosial dari lingkungannya, seperti mengartikan senyum, marah, teriakan, kasih sayang dan sebagainya. Sikap anak, utamanya dalam kemampuan sosial dan emosi ini akan bersesuaian dengan pengalaman yang diperoleh dari interaksi meraka dengan orang lain, sehingga emosi memiliki fungsi antara lain...
9. Islam menegaskan manusia diciptakan beragam agar saling kenal mengenal (QS. al-Hujurat:13); manusia harus saling tolong menolong (Q.S. al-Maidah 2); sesama orang-orang yang beriman itu bersaudara (QS. Al-Hujurat: 10); dan kaum muslim itu adalah umat yang satu (QS. Al-Anbiya: 92), kesemuanya berimplikasi pada guru harus menanamkan rasa kebersamaan dan peserta didik dapat menyesuaikan diri baik sebagai individu maupun dalam kehidupan sosialnya. Perkembangan sosial peserta didik adalah tingkatan jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman sebaya, hingga masyarakat secara luas, oleh karena itu perkembangan sosial juga diartikan sebagai ..
10. Perkembangan sosial emosianal anak memiliki keterkaitan dengan aspek perkembangan lainnya, baik fisik maupun mental. Keterkaitan tersebut dapat diketahui dari peningkatan kemampuan yang saling melengkapi. Emosi juga mempengaruhi kegiatan mental seperti konsentrasi, pengingatan, penalaran. Mungkin anak akan menghasilkan prestasi di bawah kemampuan intelektualnya, apabila emosinya terganggu, sedangkan secara psikologis efek dari tekanan emosi akan berpengaruh pada sikap, minat, dan dampak psikologis lainnya. Proses terjadinya emosi disebutkan melalui lima tahapan, yaitu: elicitors, receptors, state, expression, experience, yang kemudian diringkas menjadi tiga, yakni ...